DPR ramai-ramai serang Ahok lantaran disebut belagu
Gudang Berita77 - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dengan kata lain Ahok tengah terserang beberapa elit politik di DPR. Mereka berasumsi Ahok adalah sosok tak miliki norma dalam berlaku. Walau sebenarnya pemanggilan dikerjakan Komisi III DPR cuma untuk klarifikasi dari sebagian temuan di DKI pada Ahok.
Satu diantara permasalahan akan dibicarakan, berkaitan ada perdagangan manusia di Jakarta. " Memanglah kita gagasan memanggil beliau (Ahok) dalam rencana kenyamanan keamanan. Lantaran kan izin-izin itu tetaplah terkait dengan gubernur DKI. Itu masalah perdagangan manusia, " kata Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang.
Argumen lain Komisi III DPR panggil Ahok, berkaitan penertiban Kalijodo, prostitusi di Alexis serta Malioboro, sampai korupsi RS Sumber Waras.
Pemanggilan gagasannya dikerjakan tempo hari. Ahok tak ada. Bukannya berikan argumen, dia malah menyerang beberapa anggota dewan. pemanggilan yang dikerjakan DPR berkaitan beberapa permasalahan di Jakarta tidak cocok prosedur.
Berbekal pengalamannya sepanjang jadi anggota DPR periode 2009-2014, Ahok malah balik menyerang Komisi III DPR. " Saya kan pernah di DPR RI, yang baru jadi DPR janganlah belagu-belagu lah. Gue juga bekas dari DPR RI. Gue tahu kok prosedur anda seperti apa, " kata Ahok.
Style 'belagu' Ahok malah bikin dia semakin dikritik. Anggota Komisi III DPR Arsul Sani juga lakukan serangan balik. Sani jadi lihat sikap emosional Ahok tunjukkan dia pemimpin daerah sombong.
Langkah Ahok, kata Sani, seakan menginginkan mengajak orang berantem. " Ya saya katakan Ahok juga tidak usah belagu dengan menampik seperti demikian. Jadi janganlah kebanyakan orang semua Indonesia itu ingin di ajak berantem sama Ahok, " ungkap Sani.
Politisi PPP kubu Romahurmuziy ini malah memohon supaya Ahok melakukan tindakan logis. Bila tidak menginginkan datang pada panggilan Panja komisi III DPR baiknya memberi argumen rasional, bukanlah jadi melemparkan masalah.
" Dijawab saja jika panggilannya telah ada. Bila tidak kan argumennya apa, demikian saja. Tidak usah pakai sama-sama membelagukan diri, gitu lho, " katanya.
Anggota Komisi III DPR yang lain, Risa Mariska juga terasa berang atas tingkah laku Ahok. Risa tidak terima dimaksud pemanggilan Ahok cuma bentuk gagah-gagahan saja.
" Waduh, ya bila kita disebut gagah-gagahan atau belagu, keberatan lah. Tidak bener yang seperti gitu. Kita sedih lah bila ada beberapa orang yang ngomongnya kasar demikian, tidak pantes. Bila kita disebut belagu, saya baru dengar nih seperti gini bila bisa gitu lah, " tutur Risa.
Politikus PDIP ini mengharapkan, Ahok tidak asal-asalan dalam melemparkan komentar. Sebab menurut dia Ahok adalah public figure yang jadi percontohan. Oleh karena itu mesti dapat jadi teladan untuk umum. " Tidak bisa loh ngomong seperti gitu, dia kan gubernur, profil, beberapa orang yang cermati dia, " katanya.
Risa malah menerangkan kalau silahkan Ahok mendatangi undangan Panja komisi III DPR. Dalam pertemuan itu dapat didiskusikan beragam persoalan yang diemban Ahok. Lalu dicarikan pemecahannya berbarengan.
Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman juga menyesalkan pernyataan Ahok, masalah gagasan pemanggilan ke DPR. Menurut dia, hadirnya Ahok utama untuk menerangkan dengan cara gamblang beberapa masalah hukum yang ada di DKI Jakarta.
Politisi Demokrat ini menyatakan, Ahok semestinya penuhi panggilan Komisi III DPR serta tak asal menyebutkan Komisi Hukum DPR belagu. Ahok lalu dapat menerangkan masalah penggusuran Kalijodo, prostitusi serta perdagangan orang yang disangka di Hotel Alexis sampai pembelian tempat Tempat tinggal Sakit Sumber Waras.
Benny memberikan, DPR sebagai instansi yang berperan pengawasan memiliki hak untuk memanggil Ahok. Terlebih untuk menerangkan permasalahan hukum yang ada di DKI Jakarta.
Oleh karenanya, kata Benny, semestinya Ahok bisa berlaku sopan serta tak menuduh Komisi III belagu atau mungkin dengan sebutan kasar yang lain. " Janganlah mentang-mentang pernah DPR jadi tidak datang. Janganlah lupa DPR miliki alat paksa, " tegas Benny.