Tanggapi PDIP, Ahok : Apakah Parpol Sendiri yang Kerjakan Deparpolisasi?
Gudang Berita77 - Menurut PDIP, jalur berdiri sendiri yaitu bentuk penghancuran manfaat parpol, dengan kata lain deparpolisasi. Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) sebagai pihak yang dituduh lakukan deparpolisasi, melihat penilaian itu tidak masuk nalar apabila dilontarkan partai politik.
Soalnya, Undang-undang yang sangat mungkin majunya calon kepala daerah jalur perorangan (berdiri sendiri) dibikin oleh parpol juga. Ada UU Pilkada yang mengatur hal semacam itu. Apabila jalur berdiri sendiri dinilai sebagai jalur deparpolisasi, jadi sama berarti parpol seperti menikam dianya.
" Saya bertanya nih, yang buat Undang-undang ada jalur berdiri sendiri itu siapa? Parpol. Jadi apakah parpol itu bakal mengakibatkan kerusakan (dengan kata lain) deparpolisasi? Jadi bagaimana cobalah? " kata Ahok.
Penilaian jalur independen adalah jalur deparpolisasi meluncur dari PDIP, melalui Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi. Ahok mempersilakan umum mendengar jawaban Prasetio atas pertanyaan itu, apakah deparpolisasi itu di ciptakan oleh parpol sendiri atau tak.
" Ya maka dari itu anda bertanya sama dia (Prasetio), yang bikin Undang-undang bisa berdiri sendiri itu parpol atau relawan? " kata Ahok.
Ahok memantapkan diri, meyakini meniti jalur berdiri sendiri menuju Pilgub DKI 2017. Rekan Ahok, grup pendukung Ahok, juga berlaku tidak antiparpol. Memanglah, awalannya Ahok mengira Rekan Ahok yaitu anak-anak muda yang antiparpol. Namun kenyataannya, sesudah di tanya segera, mereka tidaklah grup 'kacau' seperti itu.
" Mereka hanya cemas beberapa pengurus partai ini bermain, dengan pengalaman di Indonesia. Namun mereka (Rekan Ahok) bukanlah antiparpol loh, bukanlah loh. Mereka hanya tidak yakin pengurus partai sekarang bisa konsisten, " tepis Ahok.
Rekan Ahok tidak yakin dengan sikap politisi parpol yang terkadang kelewat dinamis, hari ini berlaku 'A', besok dapat berlaku 'Z'. Berikut yang memicu gundah-gulana Rekan Ahok bebrapa bila Ahok tidak dapat maju jadi calon gubernur DKI 2017, lantaran mungkin PDIP, sebagai partai yang terlebih dulu begitu punya potensi mengusung Ahok, lalu beralih fikiran tidak jadi mengusung Ahok.
Kondisi itu dapat jadi kritis jika berlangsung di beberapa saat dekat dengan penyerahan support ke KPU DKI. Lantaran Rekan Ahok dapat tidak miliki cukup saat untuk menghimpun support untuk jalur berdiri sendiri.
" Maka dari itu Amalia Cs (Rekan Ahok) katakan begini, 'Pak, kami hanya takut ayah tidak turut Pilgub. Kelak PDIP kan ada sistem. Iya, Pak, bila prosesnya telah tiba Mei atau Juni kami tidak mampu lagi, kami tidak mampu lagi membantu ayah, bila tidak dapat kami tidak mampu, lantaran mengisinya (formulir pernyataan support) lama, Pak. Jadi lebih aman kami mengusung Ayah. ' Jadi anak-anak ini (Rekan Ahok) bukanlah orang yang deparpolisasi, bukanlah, " papar Ahok.