Wednesday, January 13, 2016

Siap Keuangannya Di check, Ahok : Saya Tidak Terima Suap, Dapat Dibuktikan


Gudang Berita77 - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengungkap sangatlah suka jika dikorek-korek KPK serta BPK. Karena dianya mau tunjukkan masih tetap ada petinggi yang bersih.

Sampai kini, kata Ahok, petinggi negara serta PNS sering diidentikkan dengan budaya malas serta korupsi. Sadar bakal hal semacam itu, Ahok juga mau merubah stereotipe itu dengan mempersilakan KPK mengecek dianya.

 " Saya sukai (ada) masalah Sumber Waras agar yang meriksa saya kelak dia dapat mengakui dalam nuraninya bila itu betul-betul orang bersih lantaran tidak nemu kekeliruannya. Saya tak terima suap duit, seluruhnya dapat dibuktikan. Maka dari itu orang bila ingin check saya, saya suka banget ingin BPK ingin KPK asal di buka (prosesnya), " tutur Ahok.

Hal semacam ini dikatakannya waktu berikan sambutan 'Peringatan 1 Th. BPTSP Propinsi Jakarta dan Rilis Antar Jemput Izin Bermotor, SIUP On-line, Pemberian IMB Gratis serta Rekor MURI' di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016). Dalam peluang itu ada perwakilan KPK, BPK RI, BPK Propinsi DKI, BPN (Tubuh Pertanahan Nasional) serta ada banyak lagi.

 " Masih tetap ada loh petinggi yang baik, " paparnya.

Ahok juga pernah mengatakan beberapa nama kepala daerah yang dinilai mempunyai integritas tinggi. Sebagian salah satunya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta Wali Kota Bogor Bima Arya.

 " Ada pula (kepala daerah) dari Banyuwangi serta Bantaeng. Rakyat kita mulai yakin lagi ada politisi yang jujur. Stigma yang perlu kita patahkan, PNS korupsi, malas serta bodoh, " kata Ahok.

Dia juga menceritakan sepanjang terjun ke dunia politik paling anti keluarkan duit baik dari kantong pribadi ataupun kas daerah untuk mengasyikkan hati lawan bicaranya, terlebih pendukung. Karena dia malas berhutang budi dengan diwajibkan berikan suatu hal di saat kepemimpinannya.

 " Saya katakan mulai sejak berpolitik orang minta Rp 5. 000 untuk pulsa, saya tolak. Anda dapat teliti ke siapapun selama karir politik saya mulai sejak 2003. Saya tolak agar kerjanya enak. Bila kasih duit serta dipilih, yang datang ke saya minta duit lebih pusing. Bila (tidak ngasih kan yang datang ke saya tentu) bukanlah pemilih saya, " urainya.

Ahok sempat juga menyinggung dianya yang sering memperoleh pertanyaan siapa calon wakil gubernur yang digandeng dalam Pilgub DKI 2017 nantinya. Sampai sekarang ini, ia masih tetap mengharapkan ada PNS DKI yang bersih serta punya potensi nampak untuk maju bersamanya.

 " Saya kerap bisa pertanyaan siapa wakil Anda? Bila ada PNS di DKI yang dapat diambil, itu menarik sekali lantaran seluruhnya mengincar dia untuk mencari korengnya, duitnya sembunyi dimana dsb. Seluruhnya diincar. Ini yang saya sukai. Saya suka kelak bila ada PNS yang di cari korengnya serta diakuinya betul-betul bersih, " tutup Ahok.