Sugito Korban Bom Thamrin Dimakamkan dan Diwarnai Isak Tangis
Gudang Berita 77 - Isak tangis mewarnai kehadiran jenazah Sugito, korban tewas disebabkan teror bom di lokasi Jalan M. H. Thamrin, Kamis (14/1). Jasad Sugito tiba dirumah duka, Kompleks Pemandangan Indah, Blok E2, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Minggu (17/1).
Jenazah diangkut ambulans Dokkes Polda Metro, serta disimpan didalam peti jenazah nomer 002. Keluarga serta tetangga tidak kuasa menahan rasa sedih waktu jenazah di turunkan.
Istri Sugito, Eni Sulastri, menangis waktu lihat jenazah suaminya didalam peti mati. Dia pernah mau lihat keadaan paling akhir Sugito dengan buka peti. Tetapi, dengan tetesan air mata tidak terbendung dia membatalkan tujuannya. Anaknya yang ke-2, Abadi Prayogi, dengan berurai air mata pernah memeluk peti jenazah ayahnya. Tersebut dengan juga anak bungsunya.
Hal yang sama saja berlangsung pada anak pertama Sugito, Ratih Egi Sagita. Dia tidak kuasa menahan air mata melihat jenazah bapaknya di peti mati. Badannya hingga terjatuh serta hampir pingsan, namun untungnya dapat ditahan saudaranya.
Setelah disemayamkan serta disalatkan di masjid di seputar tempat tinggal korban oleh pihak keluarga, Sugito lalu dimakamkan di pemakaman umum tidak jauh dari kompleks perumahan Griya Pemandangan.
Keluarga menyebutkan telah mengikhlaskan kepergian Sugito. Tetapi, mereka mengharapkan masalah sama tidak lagi terulang, terlebih hingga memakan korban jiwa dari warga sipil.
" Dasarnya sekali lagi kami tegaskan bahwa Almarhum Sugito yaitu korban, serta tak ada keterlibatan Sugito dengan terorisme. Kami juga mengharapkan supaya masalah sama tidak lagi berlangsung, terlebih mesti memakan korban terlebih dari kelompok orang-orang yang tidak berdosa seperti Sugito, " kata kakak ipar Sugito, Sukirman, waktu diwawancarai wartawan.
Sugito turut jadi korban dalam momen teror di Thamrin. Waktu ini dia baru turun dari angkutan umum. Sugito yang berupaya mengamankan diri waktu berlangsung baku tembak pada teroris serta polisi, lalu lari ke Pos Polisi Sarinah. Tetapi nahas, setibanya di pos, bom pelaku teror meledak sampai Sugito juga meregang nyawa di tempat peristiwa.
" Jadi ketika peristiwa Sugito tengah mencari tempat untuk berlindung di waktu ada baku tembak, " tutur Sukarmin.