Tuesday, March 22, 2016

Perempuan Membutuhkan Waktu Untuk Tidur Yang Lama Dari Pada Pria



Gudang Berita77 - Riset paling baru mengungkap, walau rata-rata saat tidur yang diperlukan orang dewasa yaitu tujuh hingga delapan jam, namun nyatanya saat tidur wanita butuh ditambah sedikit semakin banyak dari pria.

Studi dari Loughborough University's Sleep Research Center di Inggris yang diikuti 210 relawan wanita serta pria umur pertengahan menyampaikan, wanita memerlukan saat tidur 20 menit semakin banyak dari pria.

 " Otak wanita bekerja lewat cara yang tidak sama di banding pria, jadi keperluan tidur mereka sedikit semakin besar, " kata profesor Jim Horne, bekas direktur Loughborough University's Sleep Research Center.

 " Wanita condong untuk multitasking atau kerjakan banyak hal sekalian serta mereka lebih fleksibel. Akhirnya, wanita memakai daya serta otak semakin banyak dari pada pria, hingga condong lebih capek. "

Studi ini dapat temukan, kalau wanita lebih mungkin saja alami depresi, geram atau berlaku bermusuhan lantaran kurang tidur.

 " Untuk wanita, kurang tidur begitu berkaitan dengan desakan psikologis, " kata Horne. " Demikian sebaliknya, pria tak alami depresi seperti wanita saat kurang tidur. "

Horne menyampaikan, kalau kecenderungan wanita tidur lebih lama bukanlah lantaran kekeliruan wanita tersebut. Tetapi, lantaran kenyataan kalau wanita mempunyai gelombang tidur yang lebih lambat serta membutuhkan sistem pemulihan yang waktunya lebih panjamg dari pria.

 " Wanita memerkerjakan korteks serebral mereka lebih keras di banding lawan macamnya. Jadi, lumrah saja bila mereka perlu istirahat yang lebih panjang " kata Horne lagi.

Sebagian studi memperkuat klaim studi diatas. Ilmuwan Duke University temukan kalau wanita bisa hadapi konsekwensi kesehatan yang lebih serius bila kurang tidur.

 " Misalnya, berlangsung penambahan resiko sakit jantung serta diabetes type-2 lebih tinggi dari pria serta ketidaksamaannya cukup penting, " terang Edward Suarez, PhD, profesor psikiatri serta sains tingkah laku Duke University.