PR Besar Eng Hian Benahi Mental Greysia/Nitya Sebelum ke Olimpiade
Meski dapat meriah emas Asian Games serta pernah juara seperseries, PP PBSI belum percaya diri membebankan emas Olimpiade pada Greysia Polii/Nitya Khrishinda Maheswari. Masalah mental jadi PR.
Greysia/Nitya punya potensi jadi hanya satu wakil Indonesia di bidang ganda putri pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro di bidang itu. Menilik peringkat ganda putri sekarang ini, susah untuk menaikkan kuota--dengan prasyarat ada dua pasangan yang ada di urutan delapan besar pada Mei kelak.
" Menaikkan kuota kelihatannya susah ya. Awalannya kami mengharapkan tampilan bagus Della Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari dapat berlanjut ke Olimpiade namun jadi cedera serta peringkat mereka tercecer. Sesaat ganda putri yang lain belum dapat mendekati Greysia/Nitya, " kata Ketua Bagian Pembinaan serta Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky.
Juga sebagai peraih medali emas Asian Games 2014 di Korea Selatan serta juara Korea Selatan Terbuka Superseries, harusnya Greysia/Nitya dapat jadi satu diantara tumpuan medali emas di Olimpiade. Namun kenyataannya, PBSI terus mengharapkan besar pada dua bidang lain, ganda putra melalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan serta ganda kombinasi, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Laju Greysa/Nitya yang naik turun bikin PBSI mnjadi pemicunya. Rexy juga meminta kepala pelatih ganda putri, Eng Hian, untuk selekasnya memperoleh jalan keluar.
" Itu dia poin yang perlu di cari oleh ganda putri. Mengapa bagus namun mendadak turun? Bukanlah masalah langkah bermain. Walau sebenarnya mereka telah dapat kalahkan beberapa pemain kandidat kuat juara Olimpiade, " papar Rexy.
" Juga sebagai contoh di Asian Games main bagus, Jepang jelak, di Korea naik. Habis ini main jelek. Di Indonesia Masters runner-up, di Dubai bagus dengan dapat hantam seluruhnya lawan di babak penyisihan namun lalu ketemu lagi namun kalah. Nah ini yang butuh di cari fokusnya atau terlampau meyakini untuk menang atau ada fantor yang lain? " ucap dia.