Friday, January 8, 2016

Ini Cerita Lengkap Hasil Pertemuan Empat Mata JK dengan Megawati


Sesudah tempo hari pernah terlambat, hari itu Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan pertemuan empat mata dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pertemuan berjalan di tempat tinggal Megawati di jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat sembari bersantap siang.

Gagasan makan siang itu pada awal mulanya telah di sampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ia menyampaikan argumen JK tidak turut Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan lantaran tengah makan siang dengan Megawati.

Seputar jam 16. 42 WIB, mobil dinas RI 2 yang ditumpangi JK masuk halaman Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat dikawal 2 mobil Innova berwarna hitam. JK juga mengaku ia baru pulang makan siang dari tempat tinggal Megawati.

 " Iya (makan siang), mengapa sih? Kan ketua partai. Dia ketua partai pendukung pemerintah. Saya makan dengan Bu Mega, dengan Pak Surya Paloh, umum saja, " kata JK waktu di konfirmasi wartawan masalah pernyataan Pramono.

 " Kan satu pemerintah yang di dukung oleh partai jadi pemerintah senantiasa konsultasi dengan partai, lantaran ada 2 koordinasi. Koordinasi dengan pemerintah serta DPR, DPR ini komandannya partai. Jadi kita mesti senantiasa koordinasi dengan pimpinan partai. Ini umum saja, dimana juga didunia juga demikian, " sambungnya.

JK menyampaikan makan siang ini dikerjakan dirumah tempat tinggal Megawati di Jl Teuku Umar serta tanpa ada hadirnya Presiden Jokowi. Di waktu yang sama, Jokowi sedang memimpin Ratas di Istana.

 " Di tempat tinggalnya. Umum saja. Kita mesti hormati ketua partai, " ucapnya.

Masalah apa yang dibicarakan, JK mengakui tidak mengulas masalah reshuffle kabinet yang terakhir santer diberitakan. Tetapi, Megawati meminta supaya Jokowi serta JK bisa bekerja bersama untuk bikin keadaan negara lebih stabil.

 " Beliau minta pasti umum lah, supaya negeri itu stabil. Kita kembangkan ekonomi, kembangkan usaha rakyat, minta kesenjangan diperbaiki. Tak ada (ulas reshuffle, " tutur bekas Ketua Umum Golkar itu.

Ia menyebutkan makan siang dengan ketua partai pendukung pemerintah yaitu hal yang lumrah. Menurut dia, jalinan dengan ketua partai mesti terus dijalin untuk harmonisasi dengan DPR.