Monday, November 23, 2015

Perwira Polisi Mau Di Bakar Gara-Gara Kejar Bandit.

        Perwira Polisi Mau Di Bakar Gara-Gara Kejar Bandit.


Gudang Berita, Usaha polisi menyergap buronan masalah perampokan, Robin Siahaan, di Komplek Gabion Lingkungan 9 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, diwarnai tindakan perlawanan dari warga.

Polisi yang punya maksud menyergap pelaku di tempat tinggalnya, terserang beberapa warga. Bahkan juga warga dengan membawa cairan bensin hampir membakar aparat kepolisian, Kamis (18/11) dinihari.

Awalannya petugas yang memperoleh berita perihal kehadiran Robin, segera bergerak lakukan penyergapan. Di pimpin Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Musa Alexandershah, beberapa personel kepolisian segera menuju ke rumah tersangka.

“Polisi seputar jam 4 pagi semula ingin menangkap si Robin. Namun, keluarganya sama warga menghadang petugas serta melempari memakai batu, ” ucap BS Tarigan warga setempat.

Disebabkan perlawanan warga, tersangka perampokan yang disebut tujuan operasi (TO) pada akhirnya sukses lolos dari sergapan petugas. Polisi yang terus berusaha memburu pelaku, dikejar beberapa puluh warga yang lalu menyiramkan botol diisi cairan bensin ke arah aparat.

“Warga pernah mengingatkan agar polisi pergi, namun terus juga menguber si Robin. Maka dari itu warga geram serta ingin membakar petugas, bahkan juga ada empat rumah warga di sini rusak sesudah jadi tujuan pelemparan, ” sebutnya.

Polisi berlarian menyelamatkan diri. Sedang, Iptu Musa Alexandershah yang memimpin operasi penangkapan bersembunyi dirumah M boru Silalahi, salah seseorang warga setempat.

Tetapi, warga mengepung rumah disebut serta menyiramkan bensin ke atap rumah. ”Untungnya, kemarahan warga sukses diredam oleh sebagian warga yang lain. Serta, pak polisi yang ada didalam rumah dapat dikeluarkan melalui gang kecil, ” ungkap Tarigan.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang waktu di konfirmasi membetulkan ada peristiwa itu. Perwira lulusan Akademi Kepolisian ini mengakui sangatlah menyayangkan atas aksi perlawanan yang dikerjakan warga, walau sebenarnya polisi punya maksud menangkap buruan pelaku kejahatan.

“Anggota awalannya ingin menangkap tersangka masalah perampokan, serta itu adalah TO Polisi. Namun, waktu bakal disergap di tempat tinggalnya warga jadi lakukan penyerangan pada polisi, ” terangnya.