Sunday, November 29, 2015

Helipkoter Anti Peluru Ini Akan Menjadi Transportasi Udara Presiden Dan Penjabat Tinggi Lainnya.

Helipkoter Anti Peluru Ini Akan Menjadi Transportasi Udara Presiden Dan Penjabat Tinggi Lainnya.


Gudang Berita - Kepala Staf TNI Angkatan Hawa (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, menyampaikan TNI AU bakal beli tiga helikopter untuk " very very important person " (VVIP) seperti yang sudah terdaftar dalam gagasan strategis TNI Angkatan Hawa periode 2015-2019.

 " Untuk sesaat dengan biaya renstra, kami bakal beli tiga unit helikopter untuk skadron hawa VVIP, " kata KSAU di sela-sela acara Bersilahturahmi serta Makan Berbarengan Media Massa di Wisma Angkasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya, gagasan pembelian helikopter AW 101 yang mutakhir serta moderen itu murni adalah hasil kajian dari Skadron Hawa VVIP. Lalu, dikaji di Mabes TNI.

 " Sesudah dikaji dengan baik, saya mengambil keputusan untuk beli helikopter VVIP. Ini adalah hasil kajian kita, " kata Agus.
Berkenaan keinginan supaya helikopter itu dipasang antipeluru, kata KSAU, bakal dipandang lagi anggarannya. Apabila memenuhi, mungkin dipasang antipeluru, antijamming, antirudal, serta yang lain.

 " Bila helikopter presiden AS dipasang semua jenis, dengan biaya dapat meraih 120 juta dollar AS, " tuturnya.
Pembelian helikopter VVIP yang ditujukan untuk Presiden, Wakil Presiden, petinggi tinggi negara serta tamu negara itu lebih memprioritaskan safety (keamanan) serta kenyamanannya.

 " Bila tak safety, serta kelak berlangsung apa-apa, jadi saya yang bertanggungjawab. Oleh karenanya, saya minta supaya helikopternya safety, " papar Agus.
Ia mengharapkan satu unit Helikopter AW 101 bakal tiba pada th. 2016. " Insya Allah, saat sebelum 9 April 2016, helikopter itu telah tiba di Tanah Air, " ucapnya.
Helikopter VVIP yang dibeli TNI adalah AgustaWestland AW101. Ini adalah type helikopter angkut menengah antikapal selam yang bisa dipakai untuk kebutuhan militer serta sipil.

AgustaWestland AW101 di kembangkan oleh perusahaan patungan Westland Helicopters asal Inggris serta Agusta asal Italia. Helikopter ini di produksi untuk penuhi keperluan alat paling utama system senjata angkatan laut moderen.
Sampai kini, beberapa petinggi negara, termasuk juga Presiden RI mengunakan Helikopter Super Puma yang dioperasikan oleh Skuadron 17 VIP TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Hawa Paling utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, saat sebelum lalu dirawat serta dioperasikan oleh Skuadron 45 VIP yang juga bermarkas di Halim.

Skuadron 17 serta 45 itu adalah skuadron spesial yang menerbangkan pesawat-pesawat atau helikopter-helikopter untuk VIP serta VVIP. Skuadron 17 umpamanya pernah membawa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon dengan Boeing 737. Sesaat Skuadron 45 mengutamakan pada pengoperasian helikopter atau rotary wing aircraft.

Agus Supriatna menyatakan, pengadaan helikopter antipeluru AgustaWestland AW101 itu bukanlah oleh Sekretariat Negara (Setneg) seperti Helikopter Super Puma itu.
 " Heli Super Puma pengadaannya oleh Setneg, namun dioperasionalkan oleh TNI AU, " kata Agus.