Saturday, March 12, 2016

Menghitung Mahalnya Ongkos Balapan F1


Gudang Berita77 - Satu setir yang lebih mahal di banding mobil keluarga terlaris di Indonesia, ada pula system pendingin yang menembus harga Rp 2 miliar. Selamat datang di F1, berolahraga paling mahal di kolong langit.

Anda mungkin saja sudah mengetahui status F1 sebagai berolahraga paling mahal didunia. Namun Anda ditanggung semakin lebih tercengang lagi bila nilai duit yang di habiskan untuk membuat tunggangan super-cepat itu di-break down per komponen.

Waktu jadi juara dunia di tahun 2012, Red Bull Racing menggunakan biaya US$ 270, 2 juta (sekitar Rp 3, 545 triliun) di sepanjang tahun. Bila dirata-rata jadi tim asal Austria itu menggelontorkan US$13, 5 juta (sekitaran Rp 177, 16 miliar) untuk tiap-tiap seri balapan. Karena teknologi yang selalu berkembang serta tuntutan persaingan yang makin tinggi, angka itu selalu jadi tambah dari tahun ke tahun.

Menghitung Mahalnya Ongkos Balapan F1

Di musim 2015 lalu rata-rata satu mobil F1 bernilai sekitaran Rp 112 miliar. Angka itu baru hanya nilai mobil beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Dari mulai mesin, setir, system pendingin, rem, sayap (depan serta belakang), ban, system pembuangan serta, software telemtri serta banyak lagi.

Walau sebenarnya hitung-hitungan cost hidup tim F1 ada banyak lagi. Termasuk juga di dalamnya riset serta pengembangan, gaji kru tim dan pebalap, cost produksi, serta sudah pasti cost operasional per seri.

Satu hal lagi yang butuh diingat, setiap tim F1 paling tidak mempunyai tiga mobil : dua untuk pebalap dan satu mobil cadangan.

Buat tim besar seperti Mercedes, Ferrari, serta McLaren, angka itu terang bukanlah permasalahan. Namun buat tim-tim kecil itu jadi masalah besar. Karena keperluan hidup yang tinggi tersebut dunia F1 mengetahui apa yang dikatakan sebagai pay driver. Pebalap Indonesia, Rio Haryanton, melakukan kiprahnya bersama Tim Manor di tahun ini dengan status itu.

Karena ini adalah arena adu cepat, investasi paling besar yang dikerjakan tim F1 yaitu pada mesin. Autoweek menyebutkan bila untuk produksi mesin, satu tim (pabrikan) keluarkan 10% dari keseluruhan pengeluaran mereka. Itu belum termasuk juga riset serta pengembangan yang dikerjakan sebelumnya mesin di buat.

Besarnya pengeluaran semasing tim berbeda. Tim-tim besar keluarkan duit berkali lipat lebih besar, terkecuali untuk daya saing juga karena mereka miliki karyawan semakin banyak. Sesaat tim kecil berusaha seefektif mungkin saja namun masih tetap berusaha miliki daya saing. Waktu Red Bull keluarkan Rp 177, 16 miliar untuk tiap-tiap balapan di musim 2012, Marussia cuma keluarkan duit Rp 70, 8 miliar di tiap-tiap seri.

Harga Komponen Mobil F1 (2014)

Mesin -- Rp 102 miliar
Carbon fibre monocoque -- Rp 8,5 miliar
Sayap depan dan hidung -- Rp 2,1 miliar
Sayap belakang & peralatan DRS -- Rp 1,5 miliar
Setir -- Rp 656,1 juta
Tanki dan saluran bahan bakar -- Rp 1,4 miliar
Hydraulics -- Rp 2,1 miliar
Girboks -- Rp 6,3 miliar
Sistem pendingin -- Rp 2,1 miliar

Rata-rata Pos Pengeluaran pengeluaran tim F1

Penelitian dan Pengembangan 
Pengujian di wind tunnel Rp 298,3 miliar
Pengujian di lintasan Rp 186,4 miliar
Penelitian dan pengembangan lain Rp 279,6 miliar

Gaji dan Fee
Tim Rp 484,7 miliar
Pebalap Rp 242,3 miliar
Direktur Rp 55,9 miliar

Produksi
Pembuatan Rp 242,3 miliar
Mesin Rp 372,8 miliar
Komponen penting lain Rp 111,8 miliar

Operasional
Logistik Rp 242,3 miliar
Entertainment Rp 186,4 miliar
Pengangkutan Rp 93,2 miliar
IT Rp 55,9 miliar
Perlengkapan lain Rp 37,3 miliar
Jasa Profesional 37,3 miliar
Bahan bakar Rp 18,6 miliar