Gudang Berita 77 - Mengontrol kelahiran bayi tidak cuma dikerjakan oleh orang-orang moderen, namun sudah dikerjakan mulai sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Bersamaan dengan saat, cara ingindalian kelahiran moderen juga alami penambahan dalam soal keamanan serta keefektifannya, satu diantaranya dengan konsumsi pil kontrasepsi. Tetapi, sebagian orang masih tetap cemas untuk meneruskan konsumsi pil kontrasepsi. Itu lantaran mereka melihat bahwa konsumsi pil kontrasepsi saat sebelum serta sesudah hamil bisa mengakibatkan sebagian resiko pada janin.
Pil kontrasepsi kadang-kadang memang menghadirkan resiko kecil, namun cacat lahir sepanjang kehamilan nampaknya tidak jadi satu diantara sisi dari resiko itu. Hal itu diambil kesimpulan lewat suatu riset yang dikerjakan oleh beberapa peneliti dari Harvard T. H. Chan School of Public Health yang bekerja bersama dengan Statens Serum Institut, Denmark. Beberapa peneliti Harvard temukan bahwa memakai pengendali kelahiran saat sebelum serta sesudah hamil nyatanya tak merubah resiko cacat lahir.
Beberapa peneliti mengungkap bahwa wanita hamil yang sudah hentikan konsumsi pil kontrasepsi atau masih tetap mengkonsumsinya waktu sudah hamil (umumnya lantaran wanita itu belum tahu bahwa dianya hamil) utama untuk tahu bahwa pil itu tak berisiko bikin bayinya alami cacat lahir.
Beberapa peneliti temukan bahwa sekitar 20% dari wanita hamil yang di check tak pernah memakai pil kontrasepsi, 66% berhenti memakai mereka 3 bln. saat sebelum hamil, serta 8% dari mereka berhenti memakai kontrasepsi kurun waktu 3 bln. sesudah hamil. Peneliti temukan bahwa prevalensi cacat lahir berlangsung dengan cara berkelanjutan diantara seluruhnya grup itu. Ii tunjukkan bahwa alat kontrasepsi tak memberi peran sama sekali pada resiko cacat lahir.